Kesimpulan ini diungkapkan oleh para peneliti dari Universitas Maastricht. Penelitian yang memakan waktu hingga 10 tahun tersebut melibatkan 120 ribu responden pria dan perempuan yang usia rata-rata 55 hingga 69 tahun pada 1986. Diet mediterania ini mengandalkan konsumsi sayuran, minyak zaitun, kacang, ikan, biji-bijian, serta rendah daging, dan alkohol.
Efek diet ini tampak jelas pada perempuan. Responden perempuan dapat hidup 15 tahun lebih lama dibandingkan mereka yang setidaknya dalam kondisi sehat. Sementara itu, responden pria dapat hidup 8 tahun lebih lama.
Para peneliti mengatakan bahwa diet Mediterania mampu mengontrol empat faktor gaya hidup masyarakat, sehingga secara signifikan mengurangi risiko kematian dini. Diterbitkan pada American Journal of Clinical Nutrition, para peneliti menghitung nilai gaya hidup sehat responden berdasarkan kebiasaan merokok, berat badan, olahraga, dan diet yang mereka jalani.
Para peneliti pun terus memantau kesehatan mereka hingga 1996. Ditemukan bahwa menggabungkan diet Mediterania dengan olahraga dan gaya hidup sehat lainnya dapat mengurangi risiko kematian.
"Sedikit penelitian di dunia yang menganalisis hubungan antara kombinasi gaya hidup dan kematian dengan cara ini," ujar Piet van den Brandt, professor epidemiologi dari Universitas Maastricht, seperti dikutip dari Daily Mail.
"Dalam diet Mediterania, kacang-kacangan, sayur, dan sedikitnya asupan alkohol memiliki dampak terbesar pada tingkat kematian yang lebih rendah," katanya. (art)
sumber:www.kosmo.vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar